MARKET NEWS

Usai Pertemuan OPEC dan Sekutu, Harga Minyak Malah Tergelincir

Dinar Fitra Maghiszha 03/02/2022 10:12 WIB

Harga minyak mentah dunia mengalami koreksi pada perdagangan Kamis pagi (3/2/2022) menyusul aksi ambil untung investor di tengah pasokan yang ketat.

Usai Pertemuan OPEC dan Sekutu, Harga Minyak Malah Tergelincir

IDXChannel - Harga minyak mentah dunia mengalami koreksi pada perdagangan Kamis pagi (3/2/2022) menyusul aksi ambil untung investor di tengah pasokan yang ketat di tingkat global.

Penurunan ini terjadi setelah pertemuan produsen yang tergabung dalam organisasi negara pengekspor minyak bumi dan sekutunya (OPEC+) membahas kebijakan meningkatkan persediaan.

Data tenaga kerja Amerika Serikat yang lemah juga memicu minyak mentah Brent turun -0,27%, menjadi USD89,07 per barel hingga pukul 09:43 WIB, setelah sempat naik sesi sebelumnya.

Minyak mentah West Texas Intermediate AS juga anjlok -0,61%, menjadi USD87,72 per barel, berbalik arah dari hari kemarin.

"Penurunan pagi ini mungkin akibat dari angka pekerjaan sektor swasta A.S. yang sangat rendah semalam, tetapi kami percaya tekanan pasokan dapat mendorong harga minyak lebih tinggi sepanjang tahun ini," kata Ekonom OCBC di Singapura, Howie Lee, dilansir Reuters, Kamis (3/2/2022).

Seperti diketahui, data tenaga kerja AS sektor swasta AS merosot untuk pertama kalinya dalam satu tahun terakhir.

Selain itu, hasil pertemuan OPEC+ Rabu kemarin (2/2) menyepakati untuk tetap mempertahankan produksi secara bertahap alias moderat sebanyak 400.000 barel per hari (bph)

Di tengah pasokan global yang ketat dan ketegangan geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah, harga minyak diketahui telah melonjak sekitar 15% sepanjang tahun ini.

Selama sepekan terakhir, patokan minyak mentah juga pernah menyentuh level tertingginya sejak Oktober 2014, saat minyak mentah AS naik hingga USD89,72 dan Brent menyentuh USD91,70.

"Hari ini kami belum melihat ada katalis baru yang dapat mendorong harganya naik ke level tertinggi," kata Analis pasar senior di OANDA, Edward Moya.

(NDA)

SHARE