Wall Street Khawatir Ekonomi Amerika Serikat Terancam Stagflasi
Sejumlah pihak memperingatkan kemungkinan ekonomi Amerika Serikat (AS) mengalami stagflasi, di mana pertumbuhan stagnan disertai inflasi tinggi.
IDXChannel - Sejumlah pihak memperingatkan kemungkinan ekonomi Amerika Serikat (AS) mengalami stagflasi, di mana pertumbuhan stagnan disertai inflasi tinggi.
Menurut survei yang dirilis Bank of America pekan ini, jumlah manajer investasi yang khawatir akan terjadinya stagflasi di AS mencapai level tertinggi dalam tujuh bulan.
"Stagflasi merupakan masalah yang sulit bagi bank sentral dan pelaku pasar karena tidak ada solusi yang benar-benar manjur untuk mengatasinya," kata Ahli Strategi FHN Financial Will Compernolle, dikutip dari MarketWatch pada Selasa (25/2/2025).
"Bagi bank sentral, baik pertumbuhan dan inflasi keduanya bergerak ke arah yang salah," katanya.
Kekhawatiran akan terjadinya stagflasi di AS kerap muncul dalam beberapa tahun terakhir. Namun, ketakutan tersebut berulang kali dikalahkan oleh optimisme investor terhadap ketangguhan ekonomi Negeri Paman Sam.
Kini, kekhawatiran soal stagflasi semakin kuat. Morgan Stanley mengatakan para investor mulai mempertanyakan ketangguhan ekonomi AS.
Inflasi AS tetap bertahan di atas dua persen sejak mencapai puncaknya pada akhir 2021, meskipun bank sentral melakukan serangkaian kenaikan suku bunga antara 2022 dan 2023.
Bank of America menyebutkan, ada beberapa kebijakan pemerintah AS yang dapat menekan pertumbuhan ekonomi, termasuk deportasi pekerja ilegal, pemangkasan pegawai pemerintah, perang tarif, dan terbatasnya stimulus fiskal. (Wahyu Dwi Anggoro)