News

Anggaran Perpusnas Dipotong 50 Persen hingga Tersisa Rp441,83 Miliar untuk 2025

Binti Mufarida 13/02/2025 16:20 WIB

Perpustakaan Nasional (Perpusnas) pun tak luput dari kebijakan efisiensi anggaran sesuai Instruksi Presiden Prabowo Subianto Nomor 1 Tahun 2025.

Anggaran Perpusnas Dipotong 50 Persen hingga Tersisa Rp441,83 Miliar untuk 2025. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) pun tak luput dari kebijakan efisiensi anggaran sesuai Instruksi Presiden Prabowo Subianto Nomor 1 Tahun 2025. Anggaran pengelola perpustakaan milik negara ini harus dipotong sebesar Rp279,6 miliar.

Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) E Aminudin Aziz menjelaskan, awalnya Perpusnas menerima dana alokasi sebesar Rp721,68 miliar dalam DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran). Namun, setelah menerima surat dari Kementerian Keuangan mengenai efisiensi anggaran, terdapat permintaan untuk melakukan penghematan sebesar Rp361,7 miliar, atau lebih dari 50 persen dari alokasi semula.

“Nah pada saat kami menerima surat terkait dengan efisiensi, itu ada permintaan untuk melakukan penghematan sebesar Rp361.699.000.000. Nah ini lebih dari 50 persen,” ujar Aminudin saat Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Lebih lanjut, Aminudin mengatakan, dua hari lalu, Perpusnas kembali menerima keputusan dari Direktorat Jenderal Anggaran yang menetapkan hasil rekonstruksi efisiensi anggaran tersebut berjumlah Rp279,85 miliar.

“Kemudian setelah kami melakukan penyesuaian anggaran yang tersisa itu Rp359 miliar, kami kemudian selesai memetakan tapi kemudian pada dua hari yang lalu itu ada dapat dengan Dirjen Anggaran yang kemudian menetapkan bahwa anggaran Perpusnas hasil rekonstruksi efisiensi itu yang diefisienkan yang dihemat itu jumlahnya Rp279.858.332.000,” katanya.

Dengan demikian, Aminudin menyampaikan, anggaran yang akhirnya dialokasikan untuk Perpusnas pada 2025 adalah sebesar Rp441,83 miliar.

“Ini artinya anggaran yang dialokasikan untuk Perpustakaan Nasional tahun 2025 besarnya adalah Rp441.826.148.000,” kata dia.

Pada kesempatan itu, Eminuddin pun mengungkapkan ada dua hal yang ditambah di tengah efisiensi yakni anggaran untuk pemeliharaan gedung dan tunjangan kinerja sekitar Rp46 miliar.

"Ditambahkan di program dukungan manajemen. Itu satu-satunya yang mengalami penambahan, yang lainnya mengalami penghematan," ujarnya.

Eminuddin pun menegaskan, salah satu sektor yang terkena penghematan yakni sektor perbaikan koleksi. Menurutnya, kini hanya bisa dilakukan di koleksi pengecualian.

“Tidak akan bisa melaksanakan perbaikan sesuai jumlah yang ditargetkan sejak awal, kami melakukan itu di koleksi yang sudah sangat ringkih,” katanya.

Sementara, Eminuddin juga mengatakan jika standardisasi dan akreditasi perpustakaan terdampak. Meski begitu, dia memastikan akan menyusun instrumen baru.

“Pertama akreditasi awal pengisian borang yang sifatnya self assessment, kemudian kami memanfaatkan perpustakaan jaringan di daerah untuk assesment ke lembaga,” ujar Eminuddin.

(Dhera Arizona)

SHARE