News

Australia Bantu RI Bangun Energi Terbarukan yang Tahan Perubahan Cuaca

Wahyu Dwi Anggoro 06/12/2024 15:27 WIB

Australian Bureau of Meteorology dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bekerja sama untuk meningkatkan penggunaan data cuaca.

Australia Bantu RI Bangun Energi Terbarukan yang Tahan Perubahan Cuaca. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Australian Bureau of Meteorology dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bekerja sama untuk meningkatkan penggunaan data cuaca dalam perencanaan energi terbarukan di Indonesia.

 “Cuaca adalah bahan bakar sistem energi masa depan. Dan Australian Bureau of Meteorology sangat antusias untuk bermitra dengan organisasi-organisasi Indonesia guna mendukung pengembangan serta penggunaan informasi cuaca dan iklim dalam perencanaan sistem energi," Kepala Australian Bureau of Meteorology David McQueen dalam pernyataannya, Jumat (6/12/2024).

Prakiraan cuaca memungkinkan operator jaringan listrik untuk merencanakan pembangkitan energi terbarukan secara lebih baik dan menyediakan cadangan untuk memastikan tidak ada pemadaman listrik pada hari-hari yang berawan atau dengan intensitas angin yang rendah.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Dr Ardhasena Sopaheluwakan, mengatakan bahwa lembaganya berfokus pada penyediaan layanan iklim untuk mendukung sektor energi di masa depan.

“BMKG menyambut baik adanya bidang kolaborasi baru dalam pengembangan layanan iklim untuk pembangkitan energi terbarukan ini. Ini merupakan salah satu prioritas utama kami,” katanya.

McQueen melakukan kunjungan ke Indonesia pekan ini.Keterlibatan Australia semakin meningkat dalam bidang perubahan iklim dan transisi energi di Indonesia.

baru-baru ini, kedua negara meneken Kesepahaman Australia-Indonesia tentang Pendalaman Kerja Sama Transisi Energi, Kesepahaman Australia-Indonesia tentang kerja sama pengembangan kendaraan listrik, dan Kesepahaman antara Perusahaan Listrik Negara Indonesia dan Export Finance Australia untuk mengembangkan fasilitas pembiayaan modal senilai USD200 juta guna mendukung transisi energi Indonesia. (Wahyu Dwi Anggoro)

SHARE