News

Bukan Kanker, Dua Penyakit Ini Paling Bebani BPJS Kesehatan  

Kevi Laras 03/02/2023 13:17 WIB

Kanker diisukan sebagai salah satu penyakit yang paling membebani pembiayaan di Badan Pusat Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Bukan Kanker, Dua Penyakit Ini Paling Bebani BPJS Kesehatan  (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kanker diisukan sebagai salah satu penyakit yang paling membebani pembiayaan di Badan Pusat Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.  Namun, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, penyakit jantung dan stroke lebih banyak menelan biaya dibandingkan kanker.

Menurutnya kanker masuk ke posisi ketiga untuk beban di BPJS lantaran sistem pengobatan (treatment) di Indonesia belum optimal sehingga mempengaruhi seberapa banyak pasien mengeklaim. 

"BPJS kan akan bayar klaim ke rumah sakit, sebenarnya kanker sekarang bukan paling tinggi. Yang paling tinggi itu jantung sekitar 9-10 triliunan, kemudian stroke di bawahnya, kemudian kanker nomor 3," ujar Menkes Budi di Rumah Sakit Dharmais, Jumat (3/2/2023)

Namun, angka kasus kanker di Indonesia menjadi sorotan. Ia menilai terus mengalami kenaikan, dibandingkan penyakit lainnya. Beban biaya di BPJS untuk penyakit kanker, dikatakan sekitar 2-3 triliun. 

Penyakit kanker sendiri memang diketahui tidak menular, yang ditandai dengan adanya sel/jaringan abnormal bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita. Menurut Budi, kanker bisa diketahui, setelah seseorang melakukan skrining di Rumah Sakit.

"Tapi isu kanker ini treatment belum optimal, jadi klaimnya belum banyak. Dia insidennya naiknya tinggi tuh karena the more we are advance diagnostiknya itu ketauan kan, begitu ketauan perlu di treatment dan claim," jelasnya

"Jadi kanker naiknya paling tinggi, kalau nggak salah ingat, cancer masih 2-3 triliun dibandingkan dengan jantung yang sampai 9 -10 triliun di BPJS tapi itu kanker rising," sambung Menkes Budi

Sekadar informasi, ada dua kanker di Indonesia, yang disampaikan cukup tinggi jumlah kasusnya ialah kanker payudara, dan kanker leher rahim (serviks). Padahal angka kematian dari kanker, berdasarkan penelitian dapat ditekan sekitar 30-50% jika dilakukan pencegahan sejak dini. 

(DES)

SHARE