Dugaan Sirop Penyebab Gagal Ginjal Paling Banyak Beredar di DKI, Ini Kata BPOM
BPOM beri tanggapan terkait dugaan banyaknya obat sirop penyebab gagal ginjal akut yang beredar di Jakarta.
IDXChannel - Kasus gagal ginjal akut (GGA) misterius di Indonesia dikatakan lebih banyak ditemukan di DKI Jakarta. Hal tersebut berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dari jumlah kasus dan dirawat lebih banyak dari DKI.
Lantas apakah benar ini ada kaitannya dengan obat sirop yang tercemar etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) lebih banyak ditemukan di Jakarta? Ketua Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito tidak menjawab benar atau tidaknya.
Namun ia mengatakan jumlah pasien yang ada di RSCM, bisa saja belum tercatat secara keseluruhan. Menurutnya RSCM merupakan rumah sakit rujukan, sehingga dari berbagai daerah pun datang.
"RSCM jadi rumah sakit rujukan dari berbagai daerah datang. Mungkin saja ada pasien yang tidak terdata. Jadi membagi bagaimana konsentrasi sangat tinggi ini jadi bisa berdampak," jelas Ketua BPOM Penny dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (17/11/2022)
Kendatinya, kondisi pasien dikatakan sudah parah atau stadium 3, karena ginjal dari pasien mengalami rusak berat. Hal ini diduga kuat dampak dari obat sirop, tercemar kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang melampaui ambang batas.
"Kondisi secara umum dari 14 di RSCM, memang saya sampaikan tadi masuk dalam kategori stadium 3, ini paling berat. Ini memang kerusakan ginjalnya cukup parah," kata Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril dalam Konferensi Pers Update Gagal Ginjal Akut di Indonesia secara online, Rabu (16/11/2022)
Berdasarkan data terbaru (16/11) pasien yang dirawat jumlahnya lebih banyak dari DKI Jakarta. Berikut rincian, ke-14 pasien yang dirawat di RSCM dari berbagai provinsi yaitu;
-DKI Jakarta 4 orang
-Jawa Barat 3 orang
-Aceh 2 orang
-Banten 2 orang
-Sumatera Utara 1 orang
-Nusa Tenggara Timur 1 orang
-Kepulauan Riau 1 orang
Sekadar informasi, sebelumnya berdasarkan data yang diterima MNC Portal dari Kementerian Kesehatan, per Minggu 23 Oktober 2022 di antaranya kasus meninggal dunia sudah mencapai 141 pasien, 66 pasien masih dirawat di rumah sakit, dan 38 pasien telah dinyatakan sembuh.
Sementara Provinsi yang melaporkan total kasus terbanyak adalah DKI Jakarta yaitu 55 kasus. Dengan rincian 27 pasien meninggal, 22 masih dirawat, dan 6 pasien sudah dinyatakan sembuh.
(IND)