News

Fenomena La Nina Masih Ada, Cuaca Ekstrem Berpotensi Melanda Jabar

Agung Bakti Sarasa 11/11/2022 18:40 WIB

Jawab memasuki musim hujan sejak awal November 2022. Bahkan, potensi fenomena La Nina masih ada.

Fenomena La Nina Masih Ada, Cuaca Ekstrem Berpotensi Melanda Jabar. (Foto: Ilustrasi/Agung Bakti/MNC Media)

IDXChannel - Cuaca ekstrem akhir-akhir ini semakin sering terjadi di Jawa Barat (Jabar). Masyarakat pun diminta waspada karena mayoritas daerah tersebut rawan bencana.

Kepala Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Hadi Rahmat mengatakan, awal November 2022 ini sudah memasuki musim hujan. Bahkan, potensi fenomena La Nina masih ada.

"Puncak musim hujan itu akan terjadi di bulan Januari dan Februari 2023. Kalau masih dalam posisi hujan, potensi cuaca ekstremnya juga akan terjadi di seluruh wilayah Jawa Barat," kata Hadi saat dikonfirmasi, Jumat (11/11/2022).

Hadi mengaku, pihaknya sudah mempersiapkan dan mendiseminasi peringatan dini saat musim hujan tiba lewat surat atau kegiatan yang sifatnya insidental. Dalam surat, prakiraan cuaca dan potensi bencana selama satu bulan ke depan diinformasikan ke seluruh pemangku kepentingan bencana.

"Kalau yang sifatnya harian itu sudah kita lakukan untuk mendiseminasikan peringatan dini, tiap hari pergerakan cuaca diinformasikan oleh BMKG," ujarnya.

Selain itu, kata Hadi, adanya cuaca ekstrem saat ini hingga beberapa bulan ke depan akan berdampak di seluruh Jabar. Hanya saja, dampaknya berbeda untuk wilayah utara dan selatan Jabar.

Di wilayah utara Jabar, lebih banyak potensi banjir rob saat cuaca ekstrem melanda. Sedangkan di wilayah selatan Jabar yang kebanyakan konturnya berbukit, potensinya lebih banyak longsor dan banjir bandang.

"Kalau untuk cuaca ekstremnya meliputi seluruh Jawa Barat. Tapi bukan berarti wilayah selatan enggak ada banjir, ini bicara persentasenya. Karena di wilayah selatan pun ada kejadian banjir," jelasnya.

Terkait dengan pernyataan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil yang mengatakan Jabar siaga bencana hidrometeorologi, pihaknya saat ini tengah memproses untuk menerbitkan SK. 

Kabarnya, SK terkait bencana hidrometeorologi akan segera diterbitkan dalam waktu dekat. Kemudian, BPBD Jabar juga akan membangun posko kesiapsiagaan untuk melakukan pemantauan kejadian bencana. 

"Kita lakukan koordinasi dengan stakeholder kebencanaan agar meningkatkan kesiapsiagaan dan bilamana terjadi bencana, memudahkan untuk mobilisasi sumber daya," ucapnya.

Hadi mengimbau, masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem ini mengingat cuaca ekstrem ini tidak bisa diprediksi secara pasti.

Masyarakat juga diminta selalu informasi terbaru terkait cuaca atau potensi bencana. Terakhir, kata Hadi, masyarakat harus sering melihat tanda-tanda alam.

"Itu diperhatikan dan dipahami bilamana sudah terjadi potensi kebencanaan yang akan berdampak ke diri pribadi atau keluarga, segera melakukan evakuasi atau melapor ke aparat kewilayahan bagaimana cara bertindak dan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana," ujarnya.

(FRI)

SHARE