sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab Longsor dan Banjir, Ini Penjelasan BMKG 

News editor Arif Budianto/Kontributor
24/10/2022 13:30 WIB
Cuaca ekstrem pada Minggu 23 Oktober 2022 kemarin telah menyebabkan banjir, tanah longsor, dan angin kencang di Bogor, Sukabumi, Cirebon, dan Ciamis.
Cuaca ekstrem pada Minggu 23 Oktober 2022 kemarin telah menyebabkan banjir, tanah longsor, dan angin kencang di Bogor, Sukabumi, Cirebon, dan Ciamis.
Cuaca ekstrem pada Minggu 23 Oktober 2022 kemarin telah menyebabkan banjir, tanah longsor, dan angin kencang di Bogor, Sukabumi, Cirebon, dan Ciamis.

IDXChannel - Cuaca ekstrem pada Minggu 23 Oktober 2022 kemarin telah menyebabkan banjir, tanah longsor, dan angin kencang di Bogor, Sukabumi, Cirebon, dan Ciamis. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, cuaca ekstrem terjadi karena berbagai faktor. 

Berdasarkan analisa BMKG, fenomena yang berpengaruh terhadap pembentukan awan konvektif dan peningkatan hujan di wilayah Jawa Barat diantaranya yaitu kondisi suhu muka laut di perairan Jawa Barat bagian selatan lebih hangat dibanding perairan bagian utara dengan anomali suhu berkisar antara +1.0 s/d +3.0°C. Akibatnya terdapat penguapan (penambahan massa uap air) dari Samudera Hindia barat Sumatera, Selat Sunda, Laut Jawa, Samudera Hindia selatan Jawa dan sekitarnya. 

"Sehingga secara umum kondisi atmosfer di sekitar wilayah Jawa Barat relatif lembap, Nino 3.4 berada pada nilai -0.67 yang menandai aktifnya La Nina, indeks Dipole Mode berada pada nilai -0.87, " jelas Kepala Stasiun Klimatologi Bogor Prakirawan Indra Gustari, Senin (24/10/2022). 

Gelombang atmosfer tipe Rossby Ekuator dan Low Frequency terpantau aktif di wilayah Sebagian Jawa. Secara umum angin yang melewati wilayah Jawa Barat bertiup dari arah barat daya, barat, dan barat laut, terpantau adanya pola siklonik di wilayah Jawa Tengah. Hal ini menyebabkan adanya konvergensi yang cukup kuat berada di wilayah Pulau Jawa termasuk wilayah Jawa Barat. 

Konvergensi ini dapat menyebabkan terkumpulnya masa udara sehingga dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Barat. Labilitas atmosfer disekitar wilayah Jawa Barat  berada pada kategori labil sedang sehingga masih mendukung terjadinya pembentukan awan konvektif yang meningkatkan curah hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement