Menko PMK Minta Verifikasi Impor Bahan Baku Obat Terkait Kasus Gagal Ginjal
Memko PMK meminta agar dilakukan verifikasi ulang terhadap bahan baku obat yang diimpor terkait kasus gagal ginjal akut pada anak.
IDXChannel - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut 80% bahan baku obat di Indonesia masih impor. Terutama dari dua negara pemasok bahan baku obat terbesar yakni China dan India.
Oleh karena itu, Muhadjir meminta agar dilakukan verifikasi ulang terhadap bahan baku obat yang diduga mempunyai kandungan berbahaya yang menyebabkan kasus gagal ginjal akut pada anak. Tercatat ada 206 kasus gagal ginjal akut dengan 99 anak di antaranya meninggal dunia.
“Kita verifikasi ulang itu apakah pasti juga kemungkinan besar juga ada kandungan bahan baku dari impor. Mengingat kita 80% bahan baku obat kita itu kan masih impor,” kata Muhadjir dalam dialog secara virtual Darurat Gagal Ginjal Akut Anak, Jumat (21/10/2022).
Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan ketika ada kasus Gambia, pemerintah menelusuri ternyata bahan baku obatnya berasal dari salah satu negara di Asia Selatan. “Kita sudah bisa memprediksi kemungkinan kalau ada bahan baku impor dari negara tersebut, itulah yang menjadi faktor penyebab,” paparnya.
Muhadjir pun menegaskan mendukung Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk segera mencabut atau menarik semua obat-obat yang diduga mempunyai kandungan berbahaya. Dia bahkan meminta stok-stok sirop obat yang ada di distributor ditelusuri betul.
Pihaknya pun bakal berkoordinasi dengan Kemenkes, BPOM, Kementerian Perdagangan (Kemendag), dan Kementerian Perindustrian terkait hal tersebut. “Rencana nanti malam kita koordinasikan, tapi secara pribadi sudah saya telpon pada kedua Menteri, Pak Mendag dan Pak Menteri Perindustrian. Dan memang berdasarkan penjelasan dari kedua beliau agak ‘membenarkan’ tesis apa yang diajukan oleh Kementerian Kesehatan maupun BPOM,” kata Muhadjir.
Meski begitu, kata Muhadjir, pemerintah juga akan mencari alternatif obat pengganti jika benar bahan baku obat yang telah beredar di Indonesia menjadi penyebab kasus gagal ginjal akut anak. Dia yakin Kemenkes dan BPOM akan mencari solusi untuk permasalahan tersebut.
“Saya perlu bicara dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian perindustrian kira-kira bisa nggak ada obat pengganti kalau betul kita hentikan semua obat-obat tadi,” tandasnya.
(FRI)