News

Menlu AS-China Bertemu di Sela Konferensi ASEAN, Negosiasi Tarif?

Wahyu Dwi Anggoro 11/07/2025 14:07 WIB

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio akan bertemu dengan mitranya dari China, Wang Yi, pada Jumat (11/7/2025) di Malaysia.

Menlu AS-China Bertemu di Sela Konferensi ASEAN, Negosiasi Tarif? (Foto: Freepik)

IDXChannel - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio akan bertemu dengan mitranya dari China, Wang Yi, pada Jumat (11/7/2025) di Malaysia.

Dilansir dari AFP, keduanya akan bertemu di sela-sela pertemuan tingkat menteri ASEAN. Ini merupakan pembicaraan tatap muka pertama Rubio dan Wang sejak Presiden AS Donald Trump kembali ke Gedung Putih awal tahun ini.

Sejak kembalinya Trump, ketegangan antara Washington dan Beijing semakin memanas, mulai dari isu perdagangan, teknologi, hingga Taiwan. Rubio selama ini dikenal sebagai politikus AS yang bersikap keras ke China.

Rubio dalam pertemuan ASEAN-AS pada Kamis mengatakan, negaranya tidak berniat untuk meninggalkan kawasan Asia-Pasifik. Namun, kebijakan tarif AS membayangi kehadiran Rubio di konferensi tersebut.

Rubio berusaha menenangkan mitra dagang AS di Asia. Dia mengatakan,  negara-negara Asia masih mungkin menerima tarif yang lebih rendah dibandingkan kawasan lain.

Trump mengumumkan tarif resiprokal baru ke puluhan negara awal bulan ini. Sejumlah negara Asia dikenai tarif antara 20 hingga 40 persen.

Tarif tersebut akan mulai berlaku pada 1 Agustus, mundur dari 9 Juli karena proses negosiasi masih berlangsung.

Wang pada Kamis menyerukan tatanan internasional yang lebih adil dan masuk akal. Dia juga menyinggung kebijakan tarif AS.

"Pada saat yang sama, kita juga dihadapkan pada tantangan seperti dampak proteksionisme unilateral dan penyalahgunaan tarif oleh negara besar tertentu," kata Wang.

Ketegangan antara Washington dan Beijing telah meningkat sejak Trump menjabat pada Januari. Pada satu titik, AS menyerang China dengan tarif sebesar 145 persen atas barang-barangnya. Tarif balasan China terhadap barang-barang AS sempat mencapai 125 persen.

Beijing dan Washington sepakat pada Mei untuk sementara memangkas tarif mereka yang sangat tinggi. Kedua negara masih bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan yang lebih permanen. (Wahyu Dwi Anggoro)

>
SHARE