SYARIAH

Lebih Tinggi dari Pengajuan Kemenag, BWI Usulkan Anggaran Rp20 Miliar di 2022

Widya Michella 13/09/2021 18:56 WIB

Badan Wakaf Indonesia mengusulkan sebesar Rp20 miliar untuk tahun anggaran 2022.

Badan Wakaf Indonesia mengusulkan sebesar Rp20 miliar untuk tahun anggaran 2022. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Mohammad Nuh menyampaikan realisasi anggaran BWI tahun 2021 sebesar Rp8 miliar telah terserap sekitar 66%. Untuk rencana anggaran 2022, BWI mengusulkan sebesar Rp20 miliar.

Dia pun menyampaikan beberapa tanda-tanda era kebangkitan Perwakafan Nasional yaitu transformasi wakif, sisi harta wakaf, akad, nadzir (pihak yang menerima harta benda wakaf dari Wakif) dan Mauquf alaih (penerima manfaat).

Untuk wakif ditandai dengan adanya kesadaran kolektif lintas struktur sosial untuk berwakaf dimana zaman dahulu wakaf hanya dilaksanakan oleh orang kaya, tua saja sekarang sudah bergeser mulai dari miskin hingga milenial turut ikut berwakaf.

"Dan tumbuhnya anak-anak muda generasi terdidik yang menjadi penggerak perwakafan ini insya Allah akan menjadi salah satu tanda dari era baru perwakafan nasional,"jelas Nur dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VIII DPR RI disiarkan melalui akun YouTube DPR RI Senin,(13/09/2021)

Kedua dari sisi harta wakaf semakin beragam dimana tidak hanya tanah wakaf tetapi juga ada alternatif lainnya seperti uang, saham, intellectual property rights dan berbagai harta apa saja yang memiliki makna untuk kemaslahatan bersama. 

"Ketiga, Akad, sangat simpel sekali telah berkembang namanya digital ekosistem sehingga mempermudah sekaligus akuntabilitas terjaga. Maka Insya Allah kepercayaan publik menjadi bagian dari apa yang kita cita-citakan dan menjadi tanda era baru,"jelasnya.

Keempat, Nadzir, lanjutnya telah memiliki profesionalitas,  kompetensi dan kemampuan militansi untuk menciptakan nilai tambah yang memiliki basis yakni tata kelola yang baik. "Kita harapkan kalau para Nadzir memiliki itu Insya Allah publik trust akan muncul. Hampir semua Nadzir juga sudah gandrung terhadap pemanfaatan teknologi digital,"imbuhnya.

Terakhir Mauquf Alaih yang telah bergeser dari dari Mauquf Alaih pasif menjadi aktif. Contohnya seperti rumah sakit (RS) Mata Achmad Wardi yang sudah menjadi institusi aktif berkat sinergi antara Islamic social finance dengan Islamic comersial finance.

"Alhamdulillah sinergi antara pengelola aset umat: BWI, Baznas dan BPKH membuka RS yakni layanan berbasis kombinasi cost and profit center yang berdampak maksimum bagi mauquf alaih secara berkelanjutan. Pada akhirnya mampu beroperasi secara mandiri bahkan bisa berkembang melahirkan RS baru,"jelasnya.

Pada kesempatan itu, ia menyampaikan realisasi anggaran BWI tahun 2021 sebesar Rp8 miliar telah terserap sekitar 66%. Untuk rencana anggaran BWI mengusulkan sebesar Rp20 miliar.

"Kami mengajukan untuk tahun 2022 mengusulkan yang tahun 20 Milyar. Meskipun oleh Pak Ketua Komisi VIII DPR RI ada Rp11 M yang telah disepakati dengan Kemenag,"ucapnya.  (TIA)

SHARE