Teknologi Jadi Kunci Distribusi Zakat dan Wakaf Tepat Sasaran untuk Atasi Kemiskinan
Kementerian Agama (Kemenag) mendorong pengelolaan dana zakat dan wakaf dapat berkontribusi dalam pengentasan masalah sosial, khususnya kemiskinan.
IDXChannel - Kementerian Agama (Kemenag) mendorong pengelolaan dana zakat dan wakaf dapat berkontribusi dalam pengentasan masalah sosial, khususnya kemiskinan.
Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar menekankan peran teknologi dalam mendukung transparansi dan efektivitas distribusi dana zakat dan wakaf bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Jika berhasil, dampak jangka panjang dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat akan semakin terasa,” kata Nasaruddin dalam Konferensi dan Pertemuan Tahunan World Zakat and Waqf Forum (WZWF) di Jakarta, Jumat (1/11/2024).
Menag menyoroti bonus demografi di Indonesia sebagai peluang untuk memberdayakan generasi muda melalui pendidikan dan keterampilan yang didukung oleh dana zakat dan wakaf.
Baginya, peran perkembangan teknologi terkini dapat memperluas jangkauan pengumpulan dana zakat dan wakaf.
“Sehingga memastikan pemanfaatan dana secara produktif dan tepat sasaran,” ujar Nasaruddin.
Konferensi dan Pertemuan Tahunan World Zakat and Waqf Forum (WZWF) menjadi forum tahunan yang digelar Kemenag bersama Bank Indonesia.
Nasaruddin berharap, konferensi ini menghasilkan gagasan baru yang memaksimalkan pemberdayaan zakat dan wakaf sebagai solusi atas masalah global.
“Kita perlu mengkaji bagaimana zakat dan wakaf dapat menjadi jawaban atas berbagai tantangan dunia,” tutur Imam Besar Masjid Istiqlal itu.
Sebagai informasi, Kemenag saat ini mengimplementasikan empat program utama untuk memperkuat peran zakat dan wakaf, yaitu Kampung Zakat, KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat, Inkubasi Wakaf Produktif, dan Kota Wakaf.
Program-program ini bertujuan mengoptimalkan zakat dan wakaf sebagai alat pemberdayaan ekonomi, bukan hanya sebagai ibadah.
(Fiki Ariyanti)