Technology

Sempat Bikin Saham Perusahaan Teknologi Anjlok, DeepSeek Pasang AI di Mobil Listrik China

M Fadli Ramadan 11/02/2025 04:00 WIB

Kini DeepSeek dikabarkan telah ditanamkan pada mobil listrik China.

Sempat Bikin Saham Perusahaan Teknologi Anjlok, DeepSeek Pasang AI di Mobil Listrik China (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Kecerdasan buatan (AI) menjadi perbincangan hangat belakangan ini. Hal tersebut terjadi setelah platform asal China, DeepSeek membuat penyedia layanan AI lainnya ketar-ketir, bahkan membuat saham mereka merosot.

Usai membuat gebrakan, kini DeepSeek dikabarkan telah ditanamkan pada mobil listrik China. Hal ini dilakukan untuk semakin memanjakan pengguna kendaraan listrik dalam mengoperasikan seluruh perangkat.

Melansir InsideEvs, Geely menjadi produsen pertama yang membenamkan kecerdasan buatan dalam model yang akan dipasarkannya. Perusahaan induk dari merek seperti Zeekr, Polestar, dan Volvo, mengumumkan akan memulai apa yang disebut sebagai “AI Domain Penuh untuk Kendaraan Pintar”

AI Geely akan menjangkau sebagian besar pengalaman berkendara, mulai dari perintah suara hingga meletakkan dasar untuk mengemudi secara otonom atau memajukan penelitian dan pengembangan kendaraan itu sendiri.

Geely mengatakan bahwa tujuan utamanya adalah untuk menciptakan kecerdasan otonom asli untuk mobilitas yang hangat, berempati, dan terus berkembang. Di samping jargon pemasaran, produsen ini sekarang melihat ke luar untuk meningkatkan aspirasi AI-nya.

Geely menggabungkan mobil listriknya dengan Deepseek R1, melalui pelatihan penyulingan. Secara efektif, DeepSeek melatih AI Geely sendiri dan menyempurnakannya. Dataset yang melatih upaya AI-nya sendiri ini akan membantu mobil untuk memahami ucapan dan perintah dengan lebih baik. 

Geely bukan satu-satunya yang mengintegrasikan Deepseek ke dalam kendaraannya. Merek Voyah dari Dongfeng mengumumkan bahwa crossover Courage EV dan Dream MPV akan menjadi kendaraan produksi massal pertama yang dibekali AI terintegrasi ke dalam perangkat lunak mereka.

Untuk merek seperti Voyah, yang tidak banyak hadir di luar China, hal ini bukanlah masalah besar. Namun bagi Geely, yang memiliki Volvo dan Polestar, kemungkinan besar perlu ada pemisahan yang serius untuk menghindari kecaman dari Pemerintahan Trump.

Geely telah memisahkan sebagian besar pengembangan perangkat lunak Volvo dan Polestar dari grup Geely lainnya, tetapi kurangnya kolaborasi dalam hal perangkat lunak kemungkinan besar akan menjadi masalah bagi kedua merek yang ingin terus menjual mobil di AS.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE