Direktur Utama BBHI, Indra Utoyo, misalnya, mengakui bahwa ada sejumlah poin penting yang perlu menjadi catatan dan concern bagi industri perbankan secara keseluruhan. Tak terkecuali juga para pelaku perbankan digital dalam negeri.
"Ada sejumlah kondisi makro yang perlu jadi catatan. Misal soal ketidakpastian ekonomi global, lalu juga tentang perkembangan suku bunga acuan di Amerika Serikat. Ini semua membuat tekanan terhadap likuiditas juga jadi meningkat. Itu artinya, persaingan untuk memperoleh DPK juga makin sengit," ujar Indra, dalam kesempatan terpisah.
Namun demikian, dengan masih tetap mengikuti perkembangan dan dinamika makro ekonomi secara ketat dan komprehensif, BBHI menurut Indra tak ragu untuk memasang target pertumbuhan kinerja kredit di level double digit.
Sebagai bank umum berbasis layanan digital, Indra menjelaskan, pihaknya memiliki pendekatan dual engines for growth, dengan melayani segmen Retail Banking & Wholesale Banking.
Dengan strategi tersebut, BBHI yakin dapat mempertahankan tren pertumbuhan kinerja secara lebih berkelanjutan, sekaligus memaksimalkan kontribusi Perseroan terhadap laju roda perekonomian nasional secara keseluruhan.