Jumlah aset Allo Bank bertambah 102,53 persen menjadi Rp9,41 triliun, dari total aset akhir tahun lalu di angka Rp4,64 triliun. Hal itu terjadi disebabkan pembelian efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) sebesar Rp2,89 triliun, peningkatan kredit Rp2,60 triliun, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain sebesar Rp1,06 triliun, dikurangi penurunan efek yang dimiliki Rp1,79 triliun.
"Kenaikan total aset tersebut memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan perseroan," ujar manajemen Allo Bank, dalam Keterbukaan Informasi perusahaan yang disampaikan pada Bursa Efek Indonesia, Rabu (27/4/2022).
Total liabilitas terpangkas tipis dari Rp3,34 triliun pada akhir 2021, menjadi Rp3,26 triliun di kuartal pertama. Adapun perseroan mengantongi total kas dan setara kas per 31 Maret 2022 sebesar Rp1,28 triliun, jauh lebih tinggi dari posisi kas periode triwulan pertama tahun 2021 sebesar Rp84,67 miliar. (TSA)