Ratih menilai pasar masih cenderung wait and see melihat peluang yang terjadi, meskipun potensi penurunan masih terbuka.
Serupa, Senior Invesment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta menyebut kebutuhan untuk menahan BI Rate 6 persen. Hal itu dilakukan selain untuk menstabilkan nilai tukar, juga merupakan mitigasi dalam menangkis sederet sentimen global, baik dari Amerika Serikat maupun krisis geopolitik Timur Tengah.
“Suku bunga acuan BI kami perkirakan masih tetap di 6 persen, hal itu bertujuan untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah, juga sebagai mitigasi BI dalam menghadapi berbagai efek global yang terjadi, misalnya Trump's Cabinet yang mengedepankan hawkish, bahkan America First,” kata Nafan saat dihubungi IDX Channel, Rabu (20/11/2024).
Kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS dinilai membawa dampak terhadap market regional, mengingat narasi ‘America First’ membawa reli indeks dolar (DXY) dan imbal hasil US Treasury.