Menurut Nurwachidah, dengan kesiapan TUGU dalam mengimplementasikan PSAK 117 akan semakin mencerminkan kondisi riil Perseroan.
“Sudah sesuai best practice global sehingga jika ada investor terutama asing yang ingin masuk ke saham TUGU, komparasinya lebih apple to apple. Selain itu kenaikan aset dan ekuitas juga menunjukkan posisi TUGU yang semakin strategis di industri dan kekuatan permodalan yang dimiliki dalam menavigasi berbagai tantangan," katanya.
Terkait prospek, Nurwachidah tetap optimis kinerja keuangan dan profitabilitas TUGU yang merupakan Emiten Anak BUMN Pertamina masih bisa tumbuh dengan solid. Menurutnya selain penyesuaian akibat PSAK baru, aspek musiman atau seasonality juga berperan dalam kinerja perusahaan asuransi.
Untuk diketahui, PSAK 117 merupakan adopsi dari IFRS 117 yang sudah diimplementasikan secara global sejak tahun 2023. Penerapan di dalam negeri baru dilakukan mulai 1 Januari 2025.
Sebagai catatan, perubahan penting dalam PSAK 117 adalah Pertama, pendapatan asuransi atau premi tidak langsung diakui sekaligus, tapi diakui bertahap sesuai masa pertanggungan.