Shifa Nurhaliza Putri
IDXChannel – Setelah kurang lebih 55 tahun melayani masyarakat, sejarah Citibank Indonesia kini kian mencuat seiring dengan kabar ditutupnya bisnis perbankan tersebut.
Bisnis perbankan ritel Citibank NA Indonesia (Citi Indonesia) resmi berhenti beroperasi pada Sabtu, 18 November 2023. Hal ini bersamaan dengan pengalihan bisnis perbankan ritel Citibank N.A. Indonesia (Citi Indonesia) ke PT Bank UOB Indonesia.
Setelah itu, Citibank berencana menjual sebagian bisnisnya, yaitu bisnis perbankan konsumer, kepada Bank UOB Indonesia dan kemudian memfokuskan kembali bisnisnya pada bisnis Institutional Banking. Transaksi penjualan Citi mencakup aktivitas perbankan ritel seperti kartu kredit dan pengelolaan kekayaan atau wealth management.
Di tengah proses penutupan bank, Citibank Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,7 triliun pada kuartal III 2023, meningkat 46% year-on-year. Total aset Citi Indonesia meningkat 4,8% year-on-year menjadi Rp99 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan pinjaman sebesar 11,7%.
Sejarah Citibank Indonesia
Citibank Indonesia adalah bank universal yang menyediakan berbagai layanan perbankan ritel dan komersial. Citibank telah hadir di Indonesia sejak tahun 1968 dan merupakan salah satu bank asing terbesar di Indonesia dalam hal ukuran aset.
Citibank Indonesia mengoperasikan 11 cabang dan lebih dari 70 ATM; memiliki jaringan pembayaran pelanggan dengan lebih dari 50.000 titik pembayaran dan jaringan distribusi bisnis dengan 4.800 lokasi di 34 provinsi. Citibank Indonesia adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Citibank NA.
Pada 14 Januari 2022, Citigroup mengumumkan bahwa Citibank akan keluar dari sektor perbankan konsumen global di luar Amerika Serikat, termasuk Citibank Indonesia.Pada saat yang sama, Citibank Indonesia menandatangani perjanjian pengalihan aset dan liabilitas terkait perbankan ritel (termasuk perbankan ritel) kepada Bank UOB Indonesia.
Citibank dan UOB pertama kali mengumumkan transaksi tersebut pada Januari 2022 sebagai bagian dari perjanjian distribusi yang lebih luas yang mencakup operasi perbankan konsumen di Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Penjualan di Malaysia dan Thailand selesai pada 1 November 2022, dan penjualan di Vietnam selesai pada 1 Maret 2023. Citibank diperkirakan memperoleh keuntungan modal yang moderat dari transaksi ini. Penjualan empat bisnis konsumen ke UOB menghasilkan total keuntungan modal sekitar USD1,1 miliar.
Penjualan tersebut tidak mencakup bisnis perbankan institusional Citibank, dan Citibank akan terus fokus melayani investor institusi di tingkat lokal, regional, dan global di Indonesia.
Sebagai bagian dari pembaruan strategis, Citi mengumumkan rencana untuk keluar dari bisnis perbankan ritelnya di 14 pasar di Asia, Eropa, Timur Tengah dan Meksiko, dan kini menyelesaikan transaksi penjualan di sembilan pasar termasuk Australia, Bahrain, India, Malaysia dan Filipina, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Penghentian operasi perbankan konsumen Citibank yang diumumkan sebelumnya di Tiongkok dan Korea Selatan, serta seluruh operasi di Rusia, saat ini sedang berlangsung.
Citibank juga mengumumkan bahwa mereka telah melakukan penawaran umum perdana atas operasi perbankan ritel, usaha kecil dan pasar menengah di Meksiko dan telah melanjutkan proses penutupan operasi perbankan ritelnya di Polandia.
Namun pada tanggal 18 November 2023, divisi perbankan konsumer Citibank Indonesia (termasuk perbankan ritel) akan sepenuhnya dialihkan ke Bank UOB Indonesia, dan seluruh kartu kredit Citibank Indonesia akan diubah menjadi kartu kredit Bank UOB Indonesia. (SNP)
