Dhera Arizona
Dia menerangkan, pertumbuhan premi bruto tersebut tercatat berada di atas rata-rata pertumbuhan industri, sesuai siaran pers yang dikeluarkan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Februari 2024 lalu, di mana pendapatan premi industri asuransi jiwa di Indonesia pada tahun 2023 tercatat mengalami penurunan sebesar (-7,1%) secara year on year (yoy).
Kemudian, aspek pertumbuhan bisnis positif lainnya juga diindikasikan melalui berbagai indikator kunci seperti total aset yang juga mengalami perkembangan dari Rp7,1 triliun di tahun 2022 menjadi Rp7,5 triliun di tahun 2023 atau mengalami peningkatan sebesar 6% secara yoy.
"Astra Life juga telah melindungi sebanyak 3,6 juta tertanggung atau telah bertumbuh sekitar delapan kali lipat sejak perusahaan pertama kali berdiri di tahun 2014," jelas dia.
Tidak hanya itu, performa bisnis yang kuat juga ditunjukkan melalui nilai Risk Based Capital (RBC) yang tercatat di angka 246%, jauh melampaui ketentuan minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni sebesar 120%.
Selain itu, Astra Life juga telah membayarkan klaim sebesar Rp696 miliar sepanjang 2023.
"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan seluruh nasabah dan mitra bisnis yang telah membawa Astra Life berhasil mencapai profitabilitas yang meningkat secara signifikan dibanding tahun lalu," pungkas Nico.
(YNA)
