Perseroan mencatat rasio kredit bermasalah atau NPL Gross berada di posisi 2,8 persen hingga paruh pertama tahun 2022. Muljono menjelaskan perseroan telah menyiapkan pencadangan sebagai langkah antisipatif atas potensi pemburukan kredit. Hal itu terlihat dari NPL Coverage perseroan sebesar 203 persen.
Dari segi dana murah yang diperoleh perbankan dari tabungan dan giro CASA) tumbuh sebesar 17 persen yoy menjadi Rp79,6 triliun.
Muljono memaparkan Bank Danamon sedang fokus terhadap peningkatan dana murah dari nasabah. Hal ini diharapkan dapat berlanjut hingga akhir 2022.
"Semoga pertumbuhan kita tetap membaik di semester II/2022," tutup Muljono. (RRD)