Selain itu, tambahan pasokan valas dari korporasi, termasuk dari peningkatan konversi valas ke rupiah oleh eksportir seiring penerapan penguatan kebijakan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA), turut mendukung tetap terkendalinya nilai tukar rupiah.
Ke depan, lanjut Perry, Bank Indonesia berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah termasuk melalui intervensi terukur di transaksi NDF, DNDF dan pasar spot, serta pembelian SBN di pasar sekunder sehingga dapat mendukung pencapaian sasaran inflasi.
"Nilai tukar rupiah diprakirakan akan stabil didukung oleh imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan tetap baiknya prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata dia.
(NIA DEVIYANA)