"Termasuk pemenuhan kebutuhan gaya hidup lain, seperti pembelian tiket pesawat dari dan ke luar negeri, bahkan kebutuhan pinjaman di Tanah Air lewat fitur Livin' Sukha,” dia menambahkan.
Bank Mandiri, lanjut Rohan, menyadari pentingnya akses ke layanan keuangan yang inklusif, terutama bagi para pelajar yang menuntut ilmu di luar negeri.
Upaya ini juga menjadi wujud implementasi perseroan dalam penerapan prinsip lingkungan, sosial dan tata kelola atau environmental, social and governance (ESG), khususnya dari sisi penyediaan akses keuangan kepada masyarakat, termasuk diantaranya yang tak terlayani atau underserved.
“Dengan solusi keuangan cross border di Livin’ by Mandiri, kami berharap dapat memudahkan para pelajar maupun alumni yang menuntut ilmu di luar negeri dalam mengelola keuangan mereka dengan beragam solusi kebutuhan transaksi finansial maupun non finansial,” paparnya.
Sebagai informasi, Livin’ by Mandiri saat ini mampu mengelola 846 juta transaksi pada kuartal I-2024, meningkat 41,7% secara year on year (YoY) dengan jumlah pengguna mencapai 24,4 juta, melesat 40% secara YoY.