Dalam talkshow bertema “Balancing Recovery and Growth Momentum in 2021” ini, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Hubungan Internasional, Shinta Kamdani; Economist OCBC Bank, Wellian Wiranto; dan Associate Director Ashmore Asset Management Indonesia, Steven Yudha; hadir sebagai narasumber.
Johannes menambahkan, pemulihan ekonomi menjadi penantian utama banyak pihak di tahun 2021 setelah kontraksi yang terjadi tahun sebelumnya. Berbagai kebijakan fiskal dan moneter, serta vaksinasi yang sudah berjalan diharapkan menjadi katalis yang akan mendorong pemulihan.
Ditambah tumbuhnyan optimisme yang sejalan dengan laporan Dana Moneter Internasional (IMF), yang disampaikan Bank Indonesia di mana sinergi kebijakan dalam menghadapi pandemi dianggap dapat menopang pemulihan ekonomi.
Untuk mendukung pemulihan ekonomi, pemerintah memberikan stimulus yang diharapkan dapat mendorong konsumsi masyarakat, khususnya kelas menengah ke atas di antaranya keringanan uang muka kredit kendaraan bermotor dan kredit kepemilikan rumah, serta penurunan BI 7-Day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan.
Hasilnya beberapa indikator perekonomian terlihat sudah mulai pulih seperti PMI manufaktur yang berekspansi sebesar 52.2 dan cadangan devisa yang berhasil mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah sebesar USD138 miliar. Beberapa indikator ini mengindikasikan bahwa fundamental Indonesia berada dalam kategori baik di tengah proses vaksinasi dan ini diharapkan akan menjadi katalis positif bagi pemulihan ekonomi.