IDXChannel - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) membukukan laba bersih Rp4,9 triliun sepanjang 2024. Capaian tersebut tumbuh 19 persen dibandingkan laba 2023 yang sebesar Rp4,1 triliun.
Pertumbuhan laba bersih tersebut didorong oleh pendapatan bunga bersih yang naik 11 persen serta penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan sebesar 87 persen. Hal tersebut mencerminkan pengelolaan kualitas aset dan risiko yang terjaga dengan berpegang pada prinsip kehati-hatian.
Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, mengatakan pertumbuhan laba bersih mencapai dua digit ini menunjukkan kepercayaan nasabah sekaligus resiliensi bank dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik.
"Kualitas kredit juga senantiasa terjaga baik, terlihat dari rasio Kredit Bermasalah Bruto yang stabil di angka 1,6 persen dan Loan at Risk yang turun 0,4 persen secara point to point, dibanding tahun sebelumnya," kata Parwati lewat keterangan resmi, Jumat (31/1/2025).
Selain itu, kondisi likuiditas OCBC NISP juga tercatat sehat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 260,6 persen, jauh di atas ketentuan regulator.
Dari sisi pembiayaan, OCBC NISP menyalurkan pembiayaan berkelanjutan dengan pertumbuhan sebesar Rp5,5 triliun atau 17 persen. Dimana 42,3 persen di antaranya dalam bentuk pinjaman terkait keberlanjutan dan pembiayaan hijau. Kredit ritel tumbuh 14 persen dan kredit perbankan bisnis tumbuh 9 persen .
Di penghujung tahun, jumlah transaksi melalui e-channel berhasil mencatatkan pertumbuhan hingga 58 persen. Pengguna aktif individu internet banking dan OCBC Mobile meningkat sebesar 20 persen sedangkan pengguna aktif OCBC Business Mobile untuk nasabah korporasi mengalami peningkatan jumlah pengguna sebesar 30 persen.
Pada tahun lalu, OCBC NISP juga melakukan berbagai aksi korporasi, termasuk akuisisi Bank Commonwealth yang kemudian bergabung ke dalam OCBC NISP. Akuisisi itu semakin memperkuat posisi Bank untuk menyediakan solusi keuangan lengkap kepada nasabah.
(Rahmat Fiansyah)