sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bank Sampoerna Raih Laba Rp42 Miliar di Kuartal III, Naik 9 Persen

Banking editor Hafid Fuad
16/11/2021 06:27 WIB
Bank Sahabat Sampoerna bukukan pertumbuhan laba bersih 9,4 persen year on year (yoy) menjadi Rp42 miliar hingga kuartal ketiga 2021. 
Bank Sampoerna Raih Laba Rp42 Miliar di Kuartal III, Naik 9 Persen (FOTO: MNC Media)
Bank Sampoerna Raih Laba Rp42 Miliar di Kuartal III, Naik 9 Persen (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Sahabat Sampoerna atau yang dulu dikenal dengan Bank Dipo International bukukan pertumbuhan laba bersih 9,4 persen year on year (yoy) menjadi Rp42 miliar hingga kuartal ketiga 2021. 

Kinerja itu ditopang oleh pendapatan operasional non-bunga yang naik 94 persen yoy menjadi Rp30 Miliar pada 9 bulan pertama tahun 2021. Hal ini didorong oleh peningkatan jumlah transaksi digital mencapai 23,8 juta kali hingga kuartal ketiga 2021. Nilai itu meningkat hampir 3 kali lipat dibandingkan dengan jumlah transaksi pada sembilan bulan pertama tahun 2020.

Direktur Utama Bank Sampoerna, Ali Rukmijah, menjelaskan bahwa kinerja yang diraih Bank Sampoerna tidak terlepas dari hasil transformasi secara digital yang dimulai sejak beberapa tahun lalu dan masih terus berlangsung.

“Bank Sampoerna berkomitmen untuk terus bertransformasi secara digital dan terus memutakhirkan layanan perbankan digital agar mempermudah nasabah dalam memenuhi kebutuhan perbankan mereka, termasuk UMKM yang akan memperoleh manfaat besar lewat layanan digital,” ungkap Ali dalam keterangan resmi pada Senin (15/11/2021).

Pertumbuhan transaksi digital Bank Sampoerna menunjukkan tren yang sangat baik. Meski tidak belum terlepas dari dampak penurunan aktivitas ekonomi secara keseluruhan, jumlah transaksi digital terus bertumbuh dan hingga September 2021

Direktur Keuangan & Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra, 
mengatakan bank telah berkomitmen untuk selalu meningkatkan transformasi digital yang sampai saat ini telah dijalankan. Di samping layanan internet banking, mobile banking, digital lending melalui PDaja.com, dan virtual account.
“’Bank Sampoerna juga berkolaborasi dengan berbagai fintech P2P lending, seperti Mekar untuk pemberdayaan UMKM khususnya perempuan, serta mendukung perluasan implementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN),” papartnya.

Adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di banyak wilayah di Indonesia hingga kuartal III 2021, tidak dapat dihindari mempengaruhi jumlah permintaan kredit yang diterima dan penyaluran kredit yang dilakukan. Total kredit Bank Sampoerna stabil di Rp 8,0 triliun pada akhir September 2021 dan diharapkan mencapai Rp 8,4 triliun di akhir tahun 2021.

Henky lebih lanjut menyampaikan bahwa kualitas kredit merupakan hal lain yang sungguh-sungguh diperhatikan oleh Bank Sampoerna. Rasio kredit bermasalah (NPL) bruto dapat dijaga pada level 2,9 persen.

Beban penyisihan penurunan nilai kredit yang dilakukan pada 9 bulan pertama tahun 2021 mencapai Rp 171 miliar, atau meningkat 22 persen dibandingkan dengan yang dibukukan pada tahun lalu. Hal ini menjadikan rasio Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) terhadap total aset produktif meningkat 76 basis poin menjadi 3,74 persen pada akhir September 2021. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement