Di bawah gubernur sebelumnya, BOJ menerapkan program pembelian aset besar-besaran pada 2013, yang awalnya bertujuan untuk meningkatkan inflasi ke target 2% dalam waktu sekitar dua tahun.
Bank sentral kemudian memperkenalkan suku bunga negatif dan pengendalian kurva imbal hasil (YCC) pada 2016 karena inflasi tak kunjung naik.
Namun, di tengah melonjaknya biaya impor akibat pelemahan tajam yen dan meningkatnya kritik publik atas dampak buruk dari suku bunga Jepang yang sangat rendah, BOJ mulai merelaksasi kebijakan YCC tahun lalu.(WHY)