Dalam akuisisi ini, BBTN akan mencaplok sebanyak-banyaknya 100 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Bank Victoria Syariah, yakni VICO memiliki 850 juta saham atau 80,18 persen dengan nilai nominal Rp850 miliar.
Selanjutnya BVIC menggenggam 209,98 juta atau 19,80 persen saham Bank Victoria Syariah senilai Rp209,98 miliar, dan BHP Jakarta mengempit 17.317 saham atau 0,0016 persen senilai Rp17,31 juta. Sehingga jumlah saham sebanyak 1,06 miliar atau 100 persen dengan nilai Rp1,06 triliun.
"Pengambilalihan ini akan dibiayai melalui sumber pendanaan internal," ujar manajemen BBTN.
Dalam pengumuman terpisah di keterbukaan informasi BEI, Direktur Utama BBTN, Nixon L.P. Napitupulu menegaskan, tahapan pelaksanaan akuisisi Bank Victoria Syariah oleh perseroan masih berlangsung dan akan diselesaikan dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan.