Contohnya pembiayaan berkelanjutan BSI hingga Maret 2025 meliputi Pembiayaan Hijau sebesar Rp14,6 triliun, tumbuh 16,64 persen Year On Year. Ada juga pembiayaan sosial sebesar Rp57.9 triliun atau tumbuh 24,36 persen Year On Year.
Untuk pembiayaan sosial BSI, lanjut Bob, terdiri dari pembiayaan UMKM dan PBR (Perorangan Berpenghasilan Rendah). Tak hanya itu, kontribusi BSI terlihat pula dari zakat perusahaan dan karyawan yang terus meningkat. Pada 2024 jumlahnya mencapai Rp268,5 miliar, menjadikan BSI sebagai institusi penyumbang zakat terbesar di Indonesia.
Jika ditotal, dari mulai berdiri sejak 2021 hingga Maret 2025, BSI telah berhasil menghimpun zakat perusahaan sebesar Rp727 miliar, zakat karyawan mencapai Rp145 miliar, serta zakat nasabah dan masyarakat sebesar Rp160 miliar.
Adapun dana zakat BSI yang disalurkan melalui lembaga zakat ditujukan untuk 5 pilar utama. Pertama adalah ekonomi, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan desa, UMKM, perempuan, dan penyandang disabilitas
Kedua, pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia di antaranya melalui Beasiswa BSI. Ketiga adalah bidang kemanusiaan dengan memberikan bantuan kemanusiaan kepada anak yatim dan masyarakat terdampak bencana