Dalam ruang kreatif ini, PNM mengajak para nasabah memahami bahwa kriya bukan sekadar kerajinan, melainkan bahasa yang lahir dari tangan, hati, dan perjalanan hidup.
Sekretaris Perusahaan PNM, Lalu Dodot Patria Ary Pandangan memberikan optimismenya terkait dengan kegiatan ini.
Dia menegaskan bahwa investasi dalam kapasitas intelektual dan sosial UMKM adalah fondasi masa depan ekonomi kreatif Indonesia.
PNM berharap bahwa inspirasi, jejaring, dan keterampilan yang diperoleh oleh 14 nasabah ini akan memperkuat semangat inovasi dan keberlanjutan usaha mereka ke depan.
"Kami percaya bahwa kolaborasi ini membuka jalan bagi UMKM kriya dan fesyen naik kelas, dari lokal menuju global, dari pasar tradisional menuju apresiasi dunia. Hal ini sesuai dengan nilai tumbuh pada PNM yang selalu berusaha membersamai setiap langkah para perempuan hebat kebanggaan keluarga Indonesia," ujar Dodot.
PNM meyakini bahwa langkah kecil hari ini akan menjadi pijakan besar bagi masa depan UMKM Indonesia. Melalui pelatihan bersama Rinaldy Yunardi, semangat untuk terus tumbuh, peduli, dan menginspirasi diharapkan dapat tertanam kuat pada diri para nasabah.
Harapannya, kolaborasi ini tidak hanya menghasilkan karya kreatif bernilai tinggi, tetapi juga membuka jalan bagi produk kriya dan fesyen lokal untuk menembus pasar global.
Dengan dukungan berkelanjutan, PNM optimistis para pengusaha ultra mikro akan menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan di Indonesia.
(NIA DEVIYANA)