Menurutnya, inflasi akibat bahan bakar dan komponen terkait diperkirakan bakal mengalami peningkatan karena berbagai provinsi menyesuaikan biaya transportasi publik dan jasa.
"Kenaikan inflasi inti lebih rendah dari perkiraan, tapi masih ada celah untuk tetap naik secara bertahap dan mendekati batas atas target inflasi. Ini penting karena inflasi inti lebih penting bagi pembuat kebijakan," Radhika menjelaskan.
Dengan inflasi yang diproyeksi akan meningkat secara bertahap dalam beberapa bulan mendatang dan Rupiah di bawah tekanan akibat tantangan isu global, Radhika meramal BI akan kembali mengerek suku bunga acuan di sisa tahun ini.
"Bank Indonesia akan memperketat kebijakan lanjutan, untuk bulan ini dan berikutnya, dengan kenaikan kumulatif sebesar 75 bps," paparnya.