Dengan indikator tersebut, hampir seluruh risiko pertumbuhan di 2026 sudah dikelola dan diserap di tahun ini. Sehingga, Airlangga meyakini optimisme tahun depan akan lebih baik dari tahun ini.
"Jadi Pak Presiden (Prabowo), risiko yang akan muncul seluruhnya sudah price in. Sudah masuk di dalam tingkat suku bunga dan harga-harga, termasuk rupiah di tahun ini. Sehingga untuk 2026 yang kita lihat adalah upside risk dengan baseline (target pertumbuhan ekonomi) di 5,4 persen, sesuai dengan APBN," ujar dia.
(NIA DEVIYANA)