Soeko menambahkan, penyaluran kredit korporasi juga menurun dari 6,9% ke -4,5%. Ini didorong oleh penurunan seluruh kelompok yang cukup signifikan, menunjukkan adanya kecenderung menunggu dalam berinvestasi dari sisi pelaku usaha.
Dari sisi sektoral, penurunan kredit korporasi terjadi di seluruh sektor utama kecuali pada sektor konstruksi. Hal ini diperkuat dengan hasil survei Liaison yang menyatakan beberapa pelaku usaha tidak melakukan investasi pada tahun ini dan belum berencana untuk melakukan investasi di periode mendatang.
Dari sisi risiko, NPL korporasi tercatat turun menjadi 3% dibandingkan dari Triwulan-II 2021 yang sebesar 4%, menunjukkan risiko terhadap kredit korporasi cukup rendah.
Kredit korporasi menurun dari 6,9% ke -4,5%. Didorong oleh penurunan KI dari -7,1% ke -19,3%, KMK dari 16,7% ke 5,9%, dan KK dari 3,8% ke -7,5%. Penyaluran kredit korporasi menurun mengindikasikan masih terjadinya pesimisme korporasi di triwulan III- 2021.
”Penurunan ini didukung pula dengan penurunan kredit pada seluruh Lapangan Usaha (LU) utama kecuali konstruksi yang mengalami perbaikan walaupun masih berada dalam teritori negatif," pungkasnya.