BI Sebut Penyaluran Kredit di Sumut Melambat pada September 2021
IDXChannel - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPw BI Sumut), Soekowardojo mengatakan, penyaluran kredit perbankan mengalami perlambatan dari 4,12% ke -0,45%.
"Ini didorong oleh melemahnya Kredit Modal Kerja (KMK) hingga 7,1% dari sebelumnya 13,3% pada Triwulan II 2021 serta melemahnya Kredit Investasi (KI) dari -7,6% ke -16,1%," ujarnya, Selasa (26/10/2021).
Dorong Pemulihan Ekonomi, BTN (BBTN) Kucurkan Kredit Rp2 Triliun ke Bumi Serpong Damai (BSDE)
Melemahnya penyaluran kredit ini, juga dikonfirmasi melalui survei kepada beberapa korporasi di Sumatera Utara yang menyatakan perusahaannya cenderung menggunakan retained earning untuk investasi.
Seangkan, dari sisi sektoral, penyaluran pembiayaan menurun pada seluruh sektor utama kecuali sektor konstruksi. Melemahnya penyaluran kredit pada sektor Pedagang Besar Eceran (PBE) dan industri pengolahan diduga terjadi akibat sikap pelaku usaha yang masih wait and see terhadap perekonomian saat ini.
”Begitupun risiko gagal bayar atau Non Performing Loan (NPL) tercatat menurun hingga 3,02% dari sebelumnya 3,26% pada Triwulan II 2021,” ungkap Soeko.
Soeko menambahkan, penyaluran kredit korporasi juga menurun dari 6,9% ke -4,5%. Ini didorong oleh penurunan seluruh kelompok yang cukup signifikan, menunjukkan adanya kecenderung menunggu dalam berinvestasi dari sisi pelaku usaha.
Dari sisi sektoral, penurunan kredit korporasi terjadi di seluruh sektor utama kecuali pada sektor konstruksi. Hal ini diperkuat dengan hasil survei Liaison yang menyatakan beberapa pelaku usaha tidak melakukan investasi pada tahun ini dan belum berencana untuk melakukan investasi di periode mendatang.
Dari sisi risiko, NPL korporasi tercatat turun menjadi 3% dibandingkan dari Triwulan-II 2021 yang sebesar 4%, menunjukkan risiko terhadap kredit korporasi cukup rendah.
Kredit korporasi menurun dari 6,9% ke -4,5%. Didorong oleh penurunan KI dari -7,1% ke -19,3%, KMK dari 16,7% ke 5,9%, dan KK dari 3,8% ke -7,5%. Penyaluran kredit korporasi menurun mengindikasikan masih terjadinya pesimisme korporasi di triwulan III- 2021.
”Penurunan ini didukung pula dengan penurunan kredit pada seluruh Lapangan Usaha (LU) utama kecuali konstruksi yang mengalami perbaikan walaupun masih berada dalam teritori negatif," pungkasnya.
Untuk rasio kredit bermasalah korporasi turun dibandingkan dengan Triwulan-II 2021. NPL korporasi turun di angka 3% dengan seluruh sektor utama mencatatkan perbaikan kualitas kredit.
Berdasarkan jenis kredit, KK mencatatkan perbaikan kualitas kredit sebesar 2 basis poin pada triwulan III- 2021 dibandingkan triwulan sebelumnya, sementara kualitas kredit KMK masih berada pada level 4%.
Likert Scale Permintaan Domestik dan Ekspor menurun mengindikasikan penurunan aktivitas korporasi. Penurunan pembiayaan korporasi terutama dari sisi KI dan KMK sejalan dengan hasil liaison Bank Indonesia yang menunjukkan penurunan permintaan ekspor maupun domestik.
(SANDY)