Mengutip prospektus perseroan, sekitar 70 persen dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) akan digunakan sebagai modal kerja atau operational expenditure (opex). Dana tersebut difokuskan untuk memperkuat penyaluran kredit kepada segmen underbanked, baik ritel maupun UMKM, yang menjadi area pertumbuhan utama perseroan.
Sementara itu, sekitar 30 persen dana IPO akan dialokasikan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex), yang mencakup pengembangan produk pendanaan dan pembiayaan, sistem pembayaran digital, penguatan infarstruktur teknologi informasi, sistem operasional, serta investasi jangka panjang di bidang kecerdasan buatan (AI), analitik data, dan keamanan siber.
“Dan di sektor-sektor tersebut kami rasa underbank itu masih sangat masif dari Indonesia dan very attractive,” ujar Tigor.
Penulis: Nasywa Salsabila
(Dhera Arizona)