Novita menyebut dengan perkembangan itu, BNI akan juga memfokuskan bisnis pada sektor-sektor prioritas pemerintah seperti, hilirisasi, ketahanan energi dan pangan, serta mendukung program perumahan.
"Sehingga di tahun 2025 tentunya kira proyeksikan pertumbuhan kredit lebih baik dibandingkan 2024," ujar Novita.
Sebagai informasi, penyaluran kredit BNI hingga kuartal III 2024 sebesar Rp735 triliun, angka ini tumbuh 9,5 persen secara tahunan (yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh segmen korporasi yang mencatat kenaikan sebesar 15,1 persen yoy menjadi Rp409,2 triliun.
Selain itu, segmen konsumer secara keseluruhan mencatat pertumbuhan 14,6 persen yoy menjadi Rp137 triliun, dengan kredit personal (payroll) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebagai pendorong utama.
Kemudian, kolaborasi antara BNI dan BNI Finance dalam pembiayaan bersama (joint financing) untuk meningkatkan kredit segmen consumer, dengan penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) mencapai Rp1 triliun per September 2024.