IDXChannel - Bank of Japan (BOJ) masih berada di jalur menuju suku bunga yang lebih tinggi karena akan melepas kebijakan ultra-longgar selama bertahun-tahun asalkan inflasi dan data ekonomi terus berlanjut sesuai dengan perkiraannya, menurut Gubernur Kazuo Ueda.
"Jika kami dapat mengonfirmasi kepastian yang meningkat bahwa ekonomi dan harga-harga akan tetap sesuai dengan perkiraan, tidak ada perubahan pada pendirian kami bahwa kami akan terus menyesuaikan tingkat pelonggaran," kata Ueda menanggapi pertanyaan di parlemen pada Jumat (23/8/2024).
Ketika ditanya mengenai penurunan pasar yang terjadi pada awal bulan ini, Ueda mengutip kekhawatiran atas kondisi ekonomi AS sebagai katalis utama, dan menambahkan bahwa kekhawatiran yang "berlebihan" terkait ekonomi AS telah berkurang.
Namun, Ueda mengisyaratkan bahwa ia tidak berencana untuk terburu-buru dengan kenaikan suku bunga berikutnya karena ia menegaskan perlunya untuk secara hati-hati mengawasi dampak dari pasar keuangan yang tidak stabil terhadap prospek inflasi untuk saat ini.
Pernyataan gubernur menunjukkan sikap yang relatif kuat yang mengecilkan dampak kenaikan suku bunga BOJ dalam memicu gejolak pasar keuangan di awal Agustus.
Komentar tersebut menunjukkan bahwa pemangkasan keuangan tersebut tidak akan menghalangi pihak berwenang untuk mempertimbangkan lebih banyak kenaikan di masa depan meskipun langkah berikutnya tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Yen memperpanjang kenaikannya terhadap dolar ketika gubernur bank sentral berbicara, menyentuh angka 145,60 tepat setelah pukul 10.45 pagi di Tokyo. "Kami akan mengawasi pasar finansial dengan rasa urgensi yang sangat tinggi untuk saat ini," ujarnya.
Meskipun BOJ secara luas diperkirakan akan tetap mempertahankan kebijakannya saat dewan gubernur bertemu di September, banyak ekonom yang memprediksi bahwa bank tersebut akan kembali menaikkan biaya pinjaman di Desember, menurut survei yang dilakukan di awal bulan ini.
Ueda berjanji untuk mengomunikasikan pemikiran bank dengan hati-hati untuk memastikan para pelaku pasar tidak terkejut.
BOJ telah mendapat kritik dari para pengamat yang mengatakan bahwa kenaikan pada 31 Juli dan janji Ueda pasca-keputusan untuk terus menaikkan suku bunga jika kondisinya memungkinkan merupakan faktor kunci yang memicu aksi jual besar-besaran di pasar keuangan global beberapa hari kemudian.
Pada pertemuan Juli, BOJ menaikkan suku bunga acuan menjadi 0,25 persen dari kisaran 0% hingga 0,1 persen, kenaikan kedua di tahun ini.
Minggu berikutnya, Shinichi Uchida, deputi gubernur, berusaha memulihkan ketenangan dengan mengatakan bahwa BOJ tidak akan menaikkan suku bunga pada saat pasar keuangan tidak stabil.
(Dian Kusumo Hapsari)