sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bos BCA Sebut Kenaikkan Suku Bunga Acuan Sudah Tepat 

Banking editor Anggie Ariesta
19/10/2023 21:00 WIB
Jahja menilai, justru kondisi makro ekonomi dan bisnis yang menjadi penentu utama dari penyaluran kredit.
Bos BCA Sebut Kenaikkan Suku Bunga Acuan Sudah Tepat. Foto: MNC Media.
Bos BCA Sebut Kenaikkan Suku Bunga Acuan Sudah Tepat. Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menanggapi kenaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 6,00%. Keputusan tersebut diumumkan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Oktober 2023.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan, langkah BI untuk menaikkan suku bunga acuan dinilai sudah tepat untuk menjaga nilai tukar rupiah yang diprediksi tembus Rp16 ribu.

"Kalau dunia bisnis sedang baik, bisnis meningkat, sales bertambah, maka nasabah tidak mengeluhkan suku bunga, karena mereka bisa leverage," ungkap Jahja saat sesi tanya jawab Press Conference Paparan Kinerja Kuartal III-2023 BCA, Kamis (19/10/2023).

Jahja menilai, justru kondisi makro ekonomi dan bisnis yang menjadi penentu utama dari penyaluran kredit.

"Biarpun bayar bunga, kalau bisa di-leverage berapa kali, maka profitability jauh di atas interest rate," imbuh Jahja.

Jahja menekankan, untuk kredit modal kerja dan investasi memang ada pengaruh dari suku bunga, tetapi tak lantas menjadikan itu faktor kekhawatiran.

"Kalau bisnis menjanjikan, bisnis berkembang terus, pasti permintaan kredit akan meningkat," tuturnya.

BCA sampai saat ini tetap tidak meningkatkan bunga dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). Faktor ini yang membuat BCA mampu masih mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB senilai Rp46 triliun melalui dua pelaksanaan expo yang dilakukan.

“Minatnya itu tetap tinggi dan kalau kita bikin promo, diturunin sedikit, itu volume langsung melejit naik,” kata Jahja.

Bos BCA ini juga menekankan bahwa suku bunga AS masih akan tetap tinggi tahun depan, dengan sejumlah pengamat menyebut puncak suku bunga baru akan berakhir Juni 2024, sebelum kemudian turun dan melandai.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement