"Itu sisi positifnya. Sisi negatifnya itu akan menimbulkan guncangan di pasar finansial, tapi tidak begitu banyak," ucap Purbaya.
Dia menyebutkan, sudah banyak negara yang juga mengurangi eksposur ke dolar AS. Kemudian, di satu sisi, Purbaya mengatakan, di AS banyak orang pintar.
"Ini dampaknya akan jelek kalau mereka tetap perpanjang (statusnya). Dugaan saya, kalau mereka default pun, dalam waktu singkat, mereka akan cari kompromi secara politik. Sebab, kalau tidak, rakyatnya akan memaki-maki pimpinan pemerintahan, jadi mereka tahu risikonya itu, apalagi mendekati Pemilu 2024 di sana," jelas Purbaya.
Maka dari itu, dampak yang dirasakan menurutnya hanya akan dalam jangka pendek. Kata Purbaya, kalau ada pemain bonds, kemudian harganya jatuh, kalaupun dibeli, nanti nilainya akan naik lagi.
"Di sisi sektor riil, dengan asumsi seperti itu, dampaknya akan relatif terbatas termasuk ke ekonomi kita," pungkas Purbaya.
(YNA)