"Kalau dlihat dari sasaran pencapaian pemenuhan modal di pasar modal, sampai akhir Mei 2024 yang mencapai Rp84 triliun, nampaknya tidak akan jauh dari keseluruhan tahun yang ditarget Rp200 triliun," paparnya.
Untuk perbankan, kata Mahendra, dalam menjalankan fungsi intermediasinya, pertumbuhan kredit dari tahun ke tahun atau pril 2024, adalah 13,09 persen
"Adalah tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya atau target tahun ini. Sedangkan DPK tumbuh 8,21 persen, sehingga pada gilirannya memberikan tingkat keuntungan, baik dari segi NIM dan ROA yang baik," ujarnya.
Kondisi tersebut juga ditopang oleh kecukupan modal CAR dan pengelolaan profil risiko yang terjaga, baik dilihat NPL dan loan at risk yang berada terjaga dibanding tahun lalu. Sedangkan likuidity risk juga terjaga baik.