"Perseroan sebagai perusahaan terbuka, dalam menjalankan aktivitas bisnis dan operasional akan senantiasa menerapkan prinsip Good Corporate Governance, serta berpedoman pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku," pungkasnya.
Hingga kuartal I-2023, BRI mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM sebesar 9,6% year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp989,6 triliun. Jumlah tersebut mengambil porsi 83,86% dari total kredit BRI.
Motor utama pertumbuhan kredit BRI adalah segmen mikro yang mencapai 11,18% yoy. Perseroan menargetkan porsi kredit UMKM dapat terus tumbuh hingga mencapai sekitar 85% dari total portofolio kredit perseroan pada 2024.
Sekadar informasi, Presiden Jokowi sebelumnya menyetujui bank BUMN untuk menghapus buku dan hapus tagih kredit macet UMKM dengan nilai hingga Rp5 miliar. Namun pada tahap pertama, plafon kredit yang bakal dihapus adalah nilai maksimal Rp500 juta, khususnya bagi debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR).
(FAY)