Berdasarkan bahan paparan Public Expose BRI, tercatat outstanding restrukturisasi kredit yang terdampak pandemi Covid-19 per kuartal III 2023 yakni sebesar Rp 70,9 triliun, 6,2% dari total pinjaman BRI.
Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto menuturkan, NPL pada September 2023 tersebut memang masih lebih tinggi dari target BRI. Dia memastikan angka tersebut akan turun di kuartal IV 2023.
"Biasanya teman-teman bekerja lebih keras periode laporan tahunan jadi angka 2,8-3% Insyaallah bisa kita deliver, sehingga 3,07% bisa lebih rendah sehingga Insyaallah bisa kita deliver," ujarnya.
Namun demikian, dengan memperhatikan faktor ekonomi makro yang ada, situasi makro di 2024, juga mungkin tidak lebih ringan daripada di tahun 2023.
Agresifitasnya mungkin tidak sebesar di tahun 2023 ini, yang akan menjadi fokus di tahun 2024, mungkin terutama dalam mengenai penentuan kredit cost serta kualitas aset yang akan BRI guideline-kan secara lebih baik lagi.