"BRI meyakini bahwa pembiayaan yang tepat sasaran dapat menciptakan multiplier effect yang signifikan, khususnya dalam mendorong kemandirian usaha dan membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya lewat keterangan resmi, Jumat (25/4/2025).
Hendy menambahkan fokus pada sektor pertanian merupakan bagian dari strategi BRI mendukung ketahanan pangan nasional. Dukungan terhadap sektor pertanian tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan, serta mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan.
"Hal ini sekaligus menunjukkan peran BRI dalam membangun fondasi ekonomi nasional yang tangguh dan inklusif,” kata Hendy.
BRI juga memastikan penyaluran KUR dilakukan dengan hati-hati lewat manajemen risiko yang prudent. Hingga 31 Maret 2024, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) tercatat sebesar 2,29 persen, yang mencerminkan portofolio yang sehat dan pengelolaan risiko yang optimal.
(Rahmat Fiansyah/ADV)