Pemilu Sebagai Stimulus Pertumbuhan Ekonomi
Senada dengan Helmy, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menuturkan, Pemilu 2024 berpeluang untuk dapat meningkatkan stimulus pertumbuhan ekonomi dan agregat konsumsi di Indonesia.
“Hal ini mengingat Pemilihan Umum tahun depan tidak hanya untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang berpeluang terjadi dalam dua putaran, namun juga Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Umum Kepala Daerah, yang mana pertama kalinya semua itu akan secara serentak dilakukan untuk periode 2024-2029,” jelasnya.
Valuasi dan Imbal Hasil Indonesia Masih Menarik
Dari sudut pandang investasi, di tengah risiko geopolitik yang saat ini semakin meningkat di Ukraina dan Timur Tengah, Chief Investment Officer (CIO) BRI-MI Herman Tjahjadi menyampaikan, dari sisi valuasi maupun imbal hasil, pasar saham dan pasar obligasi Indonesia kedua masih relatif menarik.
Sebab, kata dia, Indonesia masih dalam mid business cycle dengan pertumbuhan GDP 5% di 2023 dan 2024, dan volatilitas Rupiah tetap terjaga. Risiko utama yang harus dipantau secara intensif adalah harga minyak bumi dan risiko geopolitik di Timur Tengah.