Regulator AS meluncurkan cara baru bagi bank-bank untuk meminjam dana darurat dalam sebuah krisis sebagai upaya untuk memulihkan kepercayaan. Namun, ada kekhawatiran bahwa kegagalan setelah runtuhnya pemberi pinjaman AS lainnya yakni Silvergate Bank, minggu lalu, menjadi pertanda adanya masalah di perusahaan-perusahaan lain.
"Pihak berwenang AS telah bertindak agresif untuk mencegah penularan. Namun, penularan selalu lebih kepada ketakutan yang tidak rasional, jadi kami akan menekankan bahwa tidak ada jaminan bahwa hal ini akan berhasil," ungkap Paul Ashworth dari Capital Economics melalui laman BBC News, Selasa (14/03/2023).
Kepala Analisis Keuangan di pialang saham AJ Bell, Danni Hewson, mengatakan bahwa bantuan pertama telah digantikan oleh kekhawatiran bahwa era suku bunga tinggi mungkin akan lebih sulit untuk diterima oleh beberapa bank daripada yang diperkirakan sebelumnya.
"Di AS, saham-saham bank merosot meskipun Joe Biden telah berjanji bahwa 'apa pun yang diperlukan' akan dilakukan untuk mencegah lebih banyak kartu domino yang jatuh,” ungkap Danni.
Selain melihat dari kejatuhan harga saham, kegagalan SVB telah memicu kembali perdebatan tentang seberapa banyak yang harus dilakukan pemerintah untuk mengatur dan melindungi bank guna menompang kemungkinan dari kejatuhan politik.