IDXChannel – Pemerintah Amerika Serikat (AS) menegaskan serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran tidak dimaksudkan untuk menggulingkan pemerintahan Teheran. AS melakukan serangan ke Iran pada akhir pekan lalu.
Dilansir Channel News Asia, Senin (23/6/2025), pernyataan itu diungkapkan Wakil Presiden AS JD Vance. AS dikabarkan tetap membuka jalur diplomasi dan mendesak Iran agar tidak melakukan pembalasan militer.
Serangan tersebut merupakan bagian dari operasi militer rahasia bertajuk Operation Midnight Hammer. Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Dan Caine mengungkapkan tujuh pesawat B-2 dikerahkan langsung dari AS ke Iran dalam misi 18 jam untuk menjatuhkan 14 bom penghancur bunker di tiga situs nuklir utama, termasuk Fordow.
Wakil Presiden AS, JD Vance mengatakan AS tidak sedang berperang dengan Iran, tetapi hanya menargetkan program nuklirnya.
“Kami tidak berniat mengirim pasukan darat. Target kami murni adalah fasilitas nuklir Iran,” ujar Wakil Presiden AS JD Vance dalam wawancara dengan NBC.