Total 75 amunisi berpemandu presisi, termasuk puluhan rudal Tomahawk dan lebih dari 125 pesawat tempur dikerahkan dalam serangan ini.
Serangan tersebut diklaim menyebabkan kerusakan parah pada tiga fasilitas nuklir. Namun belum dapat dipastikan apakah semua infrastruktur pengayaan uranium berhasil dilumpuhkan.
Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, menyatakan penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk menilai kerusakan di bawah tanah. Sumber dari Iran menyebut uranium yang telah diperkaya hingga 60 persen sebagian telah dipindahkan ke lokasi rahasia sebelum serangan terjadi.
Menanggapi serangan AS, Iran meluncurkan rudal ke Israel dan menghantam wilayah Tel Aviv. Serangan itu melukai puluhan orang serta menyebabkan kerusakan infrastruktur.
Meski demikian, Iran belum melakukan serangan langsung terhadap pangkalan militer AS atau jalur energi strategis seperti Selat Hormuz. Saat ini, AS mengerahkan sekitar 40.000 personel militer di Timur Tengah, lengkap dengan sistem pertahanan rudal, kapal induk, dan jet tempur.
(Ibnu Hariyanto)