sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

AS Klaim Serangan Hanya Targetkan Situs Nuklir Iran, Bukan untuk Gulingkan Rezim

News editor Ibnu Hariyanto
23/06/2025 06:41 WIB
AS menegaskan serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran tidak dimaksudkan untuk menggulingkan pemerintahan Teheran.
Pemerintah AS menegaskan serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran tidak dimaksudkan untuk menggulingkan pemerintahan Teheran. (foto: iNews Media)
Pemerintah AS menegaskan serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran tidak dimaksudkan untuk menggulingkan pemerintahan Teheran. (foto: iNews Media)

IDXChannel – Pemerintah Amerika Serikat (AS) menegaskan serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran tidak dimaksudkan untuk menggulingkan pemerintahan Teheran. AS melakukan serangan ke Iran pada akhir pekan lalu.

Dilansir Channel News Asia, Senin (23/6/2025), pernyataan itu diungkapkan Wakil Presiden AS JD Vance. AS dikabarkan tetap membuka jalur diplomasi dan  mendesak Iran agar tidak melakukan pembalasan militer.

Serangan tersebut merupakan bagian dari operasi militer rahasia bertajuk Operation Midnight Hammer. Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Dan Caine mengungkapkan tujuh pesawat B-2 dikerahkan langsung dari AS ke Iran dalam misi 18 jam untuk menjatuhkan 14 bom penghancur bunker di tiga situs nuklir utama, termasuk Fordow.

Wakil Presiden AS, JD Vance mengatakan AS tidak sedang berperang dengan Iran, tetapi hanya menargetkan program nuklirnya.

“Kami tidak berniat mengirim pasukan darat. Target kami murni adalah fasilitas nuklir Iran,” ujar Wakil Presiden AS JD Vance dalam wawancara dengan NBC.

Total 75 amunisi berpemandu presisi, termasuk puluhan rudal Tomahawk dan lebih dari 125 pesawat tempur dikerahkan dalam serangan ini.

Serangan tersebut diklaim menyebabkan kerusakan parah pada tiga fasilitas nuklir. Namun belum dapat dipastikan apakah semua infrastruktur pengayaan uranium berhasil dilumpuhkan.

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, menyatakan penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk menilai kerusakan di bawah tanah. Sumber dari Iran menyebut uranium yang telah diperkaya hingga 60 persen sebagian telah dipindahkan ke lokasi rahasia sebelum serangan terjadi.

Menanggapi serangan AS, Iran meluncurkan rudal ke Israel dan menghantam wilayah Tel Aviv. Serangan itu melukai puluhan orang serta menyebabkan kerusakan infrastruktur. 

Meski demikian, Iran belum melakukan serangan langsung terhadap pangkalan militer AS atau jalur energi strategis seperti Selat Hormuz. Saat ini, AS mengerahkan sekitar 40.000 personel militer di Timur Tengah, lengkap dengan sistem pertahanan rudal, kapal induk, dan jet tempur.

(Ibnu Hariyanto)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement