Selain itu, kredit konsumer turut mencatat pertumbuhan positif sebesar 11,58 persen menjadi sebesar Rp22,10 triliun, dari posisi Rp19,81 triliun pada 2022.
Lebih lanjut, pertumbuhan juga diikuti pada segmen kredit komersial (termasuk term loan) pada tahun lalu tumbuh 6,37 persen menjadi Rp17,56 triliun, dari posisi Rp16,51 triliun pada tahun sebelumnya.
Kredit menengah tumbuh 1,34 persen menjadi Rp1,92 triliun pada 2023, dari posisi Rp1,89 triliun pada 2022. Sedangkan penyaluran kredit sindikasi mencapai sebesar Rp4,84 triliun pada 2023.
Pertumbuhan kredit juga diikuti dengan kualitas aset yang sangat baik, dengan indikator rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL Gross) yang terjaga pada level rendah 1,76 persen dengan NPL Nett sebesar 0,58 persen pada Q4 2023.
Bank DKI juga concern untuk menjaga keberlanjutan usaha ke depan dengan menjaga posisi Coverage Rasio kredit (CKPN) sampai dengan 223,85 persen.
Untuk perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank DKI memfokuskan pada penghimpunan dana murah (Low Cost Fund), yang tercermin pada pertumbuhan dana giro sebesar 5,72 persen menjadi sebesar Rp18 triliun, dari Rp17,03 triliun, untuk perbandingan periode yang sama.
Sementara dana tabungan menjadi sebesar Rp11,68 triliun, tumbuh 2,22 secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp11,43 triliun.