Pencapaian ini juga tercermin dari pertumbuhan nilai penyaluran pembiayaan pada 2023 yang mencapai Rp42,3 triliun. Jumlah ini naik sebesar 20,7% secara yoy dibandingkan dengan 2022 senilai Rp35,1 triliun.
Begitu pun jumlah unit yang dibiayai, pada 2023, FIF membukukan pembiayaan untuk 3,2 juta unit atau naik sebesar 15,0% secara yoy dibandingkan dengan 2022 yang mencapai 2,7 juta unit.
Pertumbuhan juga dapat dilihat dari jumlah Net Service Asset (NSA) yang dikelola oleh FIF pada 2023, mencapai Rp40,3 triliun. Angka tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 11,6% secara yoy dibandingkan dengan 2022 yang mencapai Rp36,1 triliun.
Melihat tingkat kesehatan perusahaan, Non-Performing Finance (NPF) FIF pada 2023 mencapai 0,98%. Berdasarkan penetapan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai NPF yang berhasil dicapai tersebut menempatkan FIF dalam klasifikasi sebagai perusahaan pembiayaan yang sangat sehat.
(YNA)