Laba sebelum pajak tumbuh 3,2 persen menjadi Rp2,2 triliun. Adapun laba bersih mencapai Rp1,80 triliun, tumbuh 7,4 persen dibandingkan kuartal I-2024 yang sebesar Rp1,68 triliun.
Selain itu, BNGA juga mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 2,5 persen menjadi Rp254,2 triliun. Dana murah (CASA) mencapai Rp171,4 triliun, tumbuh 7 persen berkontribusi sebesar 67,4 persen terhadap total DPK. Porsi CASA ini naik dibandingkan kuartal I-2024 yang sebesar 64,6 persen.
Total aset konsolidasi CIMB Niaga mencapai Rp371 triliun, naik 3 persen. Sementara posisi Capital Adequacy Ratio (CAR) BNGA juga tercatat naik menjadi 24,8 persen hingga 31 Maret 2025. Namun, likuiditas mengetat yang tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) yang naik dari 84,21 persen menjadi 89,28 persen.
(Rahmat Fiansyah)